Selasa, 26 November 2013

PRIORITAS HIDUP

Seorang professor berdiri di depan kelas filsafat.  Saat kelas dimulai, dia mengambil toples kosong dan mengisinya dgn bola-bola golf.  Kemudian dia berkata kepada murid-muridnya, “Apakah toples sudah penuh?”   Mereka setuju..
Kemudian dia menuangkan batu koral ke dalam toples, mengguncang dengan ringan. Batu-batu koral mengisi tempat yang kosong di antara bola-bola golf.  Kemudian dia bertanya kepada murid-muridnya:  “Apakah toples sudah penuh?  Mereka setuju..
Selanjutnya dia menaburkan pasir ke dalam toples. Tentu saja pasir menutupi semuanya. Profesor sekali lagi bertanya “Apakah toples sudah penuh? Para murid berkata, “Yes..”
Kemudian dia menuangkan dua cangkir kopi ke dlm toples, dan secara efektif mengisi ruangan kosong di antara pasir. Para murid tertawa.. “Sekarang, saya ingin kalian memahami bahwa toples ini mewakili kehidupanmu.”
“Bola-bola golf adalah hal yang penting; Tuhan, keluarga, anak-anak, pendidikan, kesehatan.
“Jika yang lain hilang dan hanya tinggal mereka, maka hidupmu masih tetap penuh.”
“Batu-batu koral adalah hal-hal lain, seperti pekerjaanmu, rumah dan mobil.”
“Pasir adalah hal-hal yang kecil.” “Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dlm toples,
maka tidak akan tersisa ruangan untuk batu-batu koral ataupun untuk bola-bola golf..”
“Hal yg sama akan terjadi dlm hidupmu.” “Jika kalian menghabiskan energi utk hal-hal yang kecil, kalian tidak akan mempunyai ruang utk hal-hal yang penting buat kalian.”
“Jadi beri perhatian untuk hal-hal yang penting untuk kebahagiaanmu.
“Bermainlah dengan anak-anakmu.”
“Luangkan waktu untuk check up kesehatan.”
“Ajak pasanganmu untuk keluar makan malam”
“Berikan perhatian terlebih dahulu kepada bola-bola golf.”
“Hal-hal yang benar-benar penting.”
“Atur prioritasmu.
Baru yg terakhir, urus pasirnya.”
Salah satu murid mengangkat tangan dan bertanya, “Kopi mewakili apa?”
Profesor tersenyum, “Saya senang kamu bertanya.” “Itu untuk menunjukkan kepada kalian,
sekalipun hidupmu tampak sudah sangat penuh, tetap selalu tersedia tempat untuk secangkir kopi bersama sahabat
Stay Humble & Lovely,
Tinuk Pramono.

Rabu, 03 Juli 2013

MEMBANGUN STRUKTUR ILMU PENGETAHUAN



PENDAHULUAN


Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang saling terkait, baik secara substansial maupun historis karena kelahiran ilmu tidak terlepas dari peran filsafat. Sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat. Perumusan tersebut merupakan suatu stimulus atau rangsangan untuk memberikan suatu bimbingan tentang bagaimana cara kita harus mempertahankan hidup. Manusia sebagai makhluk pencari kebenaran, dalam eksistensinya terdapat tiga bentuk kebenaran, yaitu ilmu pengetahuan, filsafat dan agama.

Secara bahasa (etimologi), pengetahuan berasal dari bahasa inggris yaitu knowledge. Dalam encyclopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan adalah “kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief). Menurut istilah (terminologi), pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil dari proses usaha manusia untuk menjadi tahu.

Masalah munculnya pengetahuan adalah masalah yang amat penting dalam epistemologi, sebab akan menimbulkan jawaban yang bervariasi, apakah jawaban itu bersifat apriori (jawaban yang belum terbukti dengan pengalaman indra maupun batin) atau aposteriori (jawaban yang telah terbukti dengan adanya pengalaman dan percobaan). Dengan demikian, Abbas Hammami berpendapat bahwa pengetahuan ini bertumpu pada kenyataan. Dibawah ini ada beberapa sumber untuk memperoleh pengetahuan, yaitu :
1.      Pengalaman indera (sense experience)

Pengindraan adalah alat yang paling vital dalam memperoleh pengetahuan, karena pengetahuan berawal mula dari kenyataan yang dapat diinderai. Paham seperti ini dapat juga disebut dengan realisme, yaitu paham yang berpendapat bahwa semua yang dapat diketahui adalah kenyataan saja.

2.      Nalar (reason)

Penalaran (reason) yaitu berfikir dengan menggabungkan beberapa pemikiran yang dianggap dapat diterima (rasional) untuk memperoleh pengetahuan.

3.      Otoritas (authority)

Otoritas adalah kekuasaan yang sah yang dimiliki oleh seseorang dan diakui oleh kelompoknya. Otoritas menjadi salah satu sumber pengetahuan karena dengan hak otoritas seseorang, kelompok memiliki pengetahuan, dan pengetahuan yang diperoleh melalui otoritas ini biasanya tidak diujikan lagi kebenarannya, karena kewibawaan sang penguasa.

4.      Intuisi (intuition)

Intuisi adalah suatu kemampuan manusia melalui proses kejiwaan yang mampu membuat suatu pernyataan yang dapat diakui sebagai pengetahuan. Pengetahuan yang diperoleh dari intuisi ini tidak dapat dibuktikan melalui kanyataan, namun diyakini kuat sebagai pengetahuan.

5.      Wahyu (revelation)

                    Wahyu adalah berita yang disampaikan tuhan kepada utusannya untuk kepentingan umat. Yang kemudian dijadikan sebagai suatu kepercayaan karena didalamnya terdapat pengetahuan.


PEMBAHASAN

Bagi kelompok pragmatis, seperti yang dinyatakan oleh John Dewey tidak membedakan antara pengetahuan (knowledge) dengan kebenaran (truth), jadi pengetahuan itu harus benar, dan setiap kebenaran adalah pengetahuan. Jika diambil kesimpulan dari john dewey diatas, pengetahuan itu bersifat umum, sehingga kajiannya pun sangat luas. Namun burhanuddin salam mengklasifikasikan pengetahuan itu kedalam 4 pokok bahasan, yaitu:
1)      Pengetahuan biasa atau umum (common sense atau good sense), yaitu pengetahuan dasar yang dinilai sesuai dengan apa yang dirasakan, diketahui, dilihat (sesuai dengan fakta yang ada) yang berasal dari pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh:
bunga mawar dikatakan merah, karena memang keadaan warna yang sebenarnya merah.
 
2)      Pengetahuan ilmu (science), dapat di artikan untuk menunjukkan ilmu pengetahuan alam yang sifatnya kuantitatif dan objektif, yang berprinsip untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan dengan cermat dan teliti menggunakan berbagai metode.

3)      Pengetahuan filsafat, yaitu pengetahuan yang membahas suatu hal dengan lebih mendasar, lebih luas dan lebih mendalam, sehingga bisa lebih valid dan sahih.

4)      Pengetahuan Agama, yaitu pengetahuan tentang ajaran ketuhanan, lewat utusan-NYA.
Pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang objek tertentu, termasuk didalamnya ilmu. Sedangkan pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang berasal dari common sense yang kemudian di tindak lanjuti secara ranah yang lebih ilmiah, sehingga pengetahuan ilmiah merupakan a higher level of knowledge dalam dunia keilmuan. Maka dari itu filsafat ilmu tidak dapat dipisahkan dari filsafat pengetahuan .

Ilmu dapat merupakan suatu metode berpikir secara obyektif dalam menggambarkan dan memberi makna terhadap dunia fuktual dan berprinsip untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan common sense. Sehingga definisi ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang benar-benar disusun dengan sistematis dan metodologis untuk mencapai tujuan yang berlaku universal dan dapat diuji atau diverifikasi kebenarannya. Secara filosofis, semua kajian yang menelaah secara kritis dan analitis tentang dasar-dasar teoritis pengetahuan secara menyeluruh adalah epistemology atau teori pengetahuan (theory of knowledge; Erkentnistheorie). Istilah ini berasal dari bahasa yunani yaitu “episteme” yang berarti pengetahuan dan “logos” yang berarti ilmu. Secara harfiah episteme berarti pengetahuan sebagai upaya untuk “menempatkan sesuatu agar lebih  tepat dan sesuai pada kedudukannya”.
                        Ilmu dapat memungkinkan adanya kemajuan dalam pengetahuan sebab beberapa sifat atau ciri khas yang dimiliki oleh ilmu. Dalam hal ini randall mengemukakan beberapa ciri umum dari pada ilmu , diantaranya:
1)      Bersifat akumulatif, artinya ilmu adalah milik bersama. Hasil dari pada ilmu yang telah lalu dapat digunakan untuk penyelidikan atau dasar teori bagi penemuan ilmu yang baru.
 
2)      Kebenarannya bersifat tidak mutlak, artinya masih ada kemungkinan terjadinya kekeliruan dan memungkinkan adanya perbaikan. Namun perlu diketahui, seandainya terjadi kekeliruan atau kesalahan, maka itu bukanlah kesalahan pada metodenya, melainkan dari segi manusianya dalam menggunakan metode tersebut (lebih pada penggunanya).
 
3)      Bersifat obyektif, artinya hasil dari ilmu tidak boleh tercampur pemahaman secara pribadi, tidak dipengaruhi oleh penemunya, melainkan harus sesuai dengan fakta keadaan asli benda tersebut.

Prof. Drs .Harsojo menambahi, bahwa ciri umum suatu ilmu itu harus memiliki atau bersifat:
1.      Bersifat rasional (masuk akal)
2.      Bersifat empiris (sesuai kenyataan)
3.      Bersifat umum (tidak boleh dimonopoli)
4.      Bersifat akumulatif
Ilmu Pengetahuan muncul dari rasa ingin tahu yang merupakan sifat dan ciri khas manusia. Pengetahuan dapat dikembangkan oleh manusia karena ada 2 alasan yang mendasar, yaitu :
a.    Manusia mempunyai bahasa yang mampu mengkomunikasikan jalan pikirannya yang melatar belakangi munculnya ilmu pengetahuan.
b.      Manusia mempunyai kemampuan berfikir menurut suatu alur kerangka berfikir tertentu.
Karena filsafat ilmu pengetahuan ini pada hakikatnya mempelajari bagaimana proses terbentuknya sesuatu (ilmu pengetahuan). Maka secara garis besar dapat ditarik kesimpulan bahwa objek kajian ilmu pengetahuan adalah alam, manusia dan juga semua yang ada dan yang mungkin ada. Objek itu sendiri dibagi menjadi 2, yaitu :
a) Objek material, yaitu objek jika dilihat keseluruhan. Contoh: manusia, minyak tanah, dokter (dalam keseluruhan dan belum mendapat perlakuan).
b) Objek formal (sudut pandang), yaitu objek jika dipandang menurut suatu aspek atau sudut tertentu saja dan yang telah diberi perlakuan (sebagai terapaan). Contoh: kedokteran untuk orang yang sakit, arca yang merupakan kumpulan dari batu yang dibentuk, dll.
Adapun munculnya ilmu pengetahuan secara filosofi, dapat digambarkan dengan adanya struktur ilmu pengetahuan itu sendiri, yaitu:
1.      Fakta (realita dari common sense) dan konsep (rencana dasar).
2.      Generalisasi (proses dari berfikir untuk mendapatkan pendapat yang global) dan teori (pedoman dasar).
3.      Proposisi (rancangan usulan) dan asumsi (praduga atau anggapan sementara).
4.      Definisi/ batasan atau ketentuan pengertian.
5.      Paradigma (bentuk kasus serta pemecahannya atau pandangan ilmu pengetahuan).

Struktur ilmu pengetahuan diatas, terbentuk dengan diawali oleh common sense yang kemudian diolah dengan kaidah dan metode ilmiah serta berlandaskan ontology, epistemology dan axiology, sehingga menjadikannya sebagai filsafat ilmu pengetahuan.

PENUTUP

Dapat disimpulkan bahwa filsafat memiliki hubungan erat dengan pengetahuan. Karena dengan mempelajari filsafat kita dapat memperoleh manfaat-manfaat tertentu yaitu memberikan pengertian mendalam tentang manusia; menganalisis & mengkritisi argumentasi, pendapat, ideologi  & pandangan dunia; pendasaran metodis & wawasan mendalam dan kritis terhadap  Ilmu Pengetahuan. Dan dari situlah timbul hasrat-hasrat manusia untuk lebih memahami pengetahuan dengan cara mempelajari filsafat ilmu terlebih dahulu.

Kedudukan filsafat sebagai induk dari ilmu pengetahuan, memiliki proses perumusan yang sangat sulit dan membutuhkan pemahaman yang mendalam serta memiliki bidang kajian yang sangat luas dibanding ilmu yang lain. Semuanya hal tersebut untuk mendalami dan memahami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita dapat mengetahui dan memahami sumber, hakikat dan tujuan ilmu pengetahuan tersebut.

                        Adapun sumber dari pengetahuan berasal dari: pengalaman indera (commen sense), nalar, otoritas, intuisi dan wahyu. Sedangkan hakikat ilmu pengetahuan adalah mempelajari bagaimana proses terbentuknya sesuatu (ilmu pengetahuan) dengan dasar realisme dan idealisme yang bertujuan meneliti sifat-sifat alam dan kejadian secara sistematis dan metodologis untuk menggolongkan atau mengklasifikasikan bidang kajiannya sesuai dengan kelompok yang sesuai, sehingga akan lebih mudah dalam mempelajari dan memahaminya.
Pengetahuan merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk menjadi tahu, sedangkan ilmu dapat diartikan sebagai suatu metode berfikir secara obyektif dalam menggambarkan dan memberi makna terhadap dunia fuktual dan berprinsip untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan common sense, sehingga ilmu pengetahuan merupakan kumpulan pengetahuan yang benar-benar disusun dengan sistematis dan metodologis untuk mencapai tujuan yang berlaku universal dan dapat diuji atau diverifikasi kebenarannya.
                        Sedangkan bagi seorang filsuf hendaknya mempunyai ciri dalam berfilosofis terhadap ilmu pengetahuan, diantaranya dengan memiliki ciri sebagai berikut: Radikal,  Konseptual, Sistematik, Bebas, Bertanggung jawab, Universal, Koheren, dan Komprehensif

                       Ilmu pada dasarnya merupakan kumpulan pengetahuan atau sistem yang bersifat menjelaskan berbagai gejala alam yang memungkinkan manusia melakukan serangkaian tindakan untuk menguasai gejala tersebut berdasarkkan penjelasan yang ada dengan metode tertentu. Dalam hal ini, ilmu mempunyai struktur dalam menjelaskan kajiannya. Struktur ilmu menggambarkan bagaimana ilmu itu tersistematisir, terbangun atau terkonstruksi dalam suatu lingkungan (boundaries), di mana keterkaitan antara unsur-unsur nampak secara jelas.
Struktur ilmu merupakan A scheme that has been devided to illustrate relationship among facts, concepts, and generalization, yang berarti struktur ilmu merupakan ilustrasi hubungan antara fakta, konsep serta generalisasi. Dengan keterkaitan tersebut akan membentuk suatu bangun kerangka ilmu tersebut. sementara itu, definisi struktur ilmu adalah seperangkat pertanyaan kunci dan metode penelitian yang akan membantu untuk memperoleh jawabannya, serta berbagai fakta, konsep, generalisasi dan teori yang memiliki karakteristik yang khas yang akan mengantarkan kita untuk memahami ide-ide pokok dari suatu disiplin ilmu yang bersangkutan.
 

DAFTAR PUSTAKA


Bakhtiar, Amsal .2004. Filsafat Ilmu (edisi revisi). PT Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Surajiyo. 2005. Ilmu Filsafat ; Suatu Pengantar. Bumi Aksara: Jakarta

Salam, Burhanuddin. 2005. Pengantar Filsafat. Bumi Aksara : Jakarta.

AM, Suhar. 2009. Filsafat Umum; Konsepsi, Sejarah dan Aliran. GP Press : Jakarta.

Mustansir, Rizal, dkk. 2007. Filsafat Ilmu. pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Gazalba, Sidi.1992.Sistematika Filsafat, Cet.1. Jakarta: Bulan Bintang.

Endnote:

[1] Amsal Bakhtiar.2004. Filsafat Ilmu (edisi revisi). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hlm 85

[2] Sidi Gazalba.1992.Sistematika Filsafat. Jakarta: Bulan Bintang. Cet 1. Hal 21

[3] Surajiyo. 2005. Ilmu Filsafat ; Suatu Pengantar. Jakarta: Bumi Aksara. hlm 55

[4] Pragmatis adalah kelompok yang meyakini benar, jika dapat membuktikan kebenaran tersebut.

[5] Burhanuddin Salam. 2005. Pengantar Filsafat. Jakarta: Bumi Aksara. Hlm 5

[6] Ibid. Hlm. 9

[7] Burhanuddin Salam. 2005. Pengantar Filsafat. Jakarta: Bumi Aksara. Hlm 10

[8] Burhanuddin Salam. 2005. Pengantar Filsafat. Jakarta: Bumi Aksara. Hlm 23-24

[9] Suhar A.M. 2009. Filsafat Umum; Konsepsi, Sejarah dan Aliran. Jakarta: GP Press. Hlm 13-16

[10] Rizal Mustansir, dkk. 2007. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: pustaka Pelajar. Hlm 4-5

Rabu, 26 Juni 2013

REFLEKSI KULIAH FILSAFAT ILMU



REFLEKSI KULIAH FILSAFAT ILMU
Rabu, 26 Juni 2013

Assalamualaikum wr. wb,
Mendengar kata filsafat ilmu sebagai salah satu mata kuliah S2 yang harus saya tempuh menginggatkan saya pada hal-hal sulit tentang ilmu dan kehidupan. Beberapa makalah yang pernah saya baca tentang filsafat, memberikan pandangan bahwa filsafat itu sulit dan membosankan.  Kuliah pertama, hari Rabu 6 Maret 2013, saya agak merasa tenang dengan kehadiran bapak dosen yang banyak bercerita dan banyak mengundang tawa dengan joke-joke sepanjang kuliah, dari satu cerita ke cerita yang lain, tak terasa hampir magrib, kuliah selesai. Kesan pertama dosennya enak.
Kuliah kedua, agak terkejut-kejut dengan Pretest yang diberikan soal jawab singkat, pertanyaan-pertanyaan yang tak pernah terpikirkan muncul berhamburan sebanyak 60 soal. Wahhhh nilainya NOOOLL. Hampir sebagian besar mahasiswa bernilai sama, mungkin jika dirata-rata dari 24 mahasiswa nilai rata-ratanya Nol koma sekian sekian sekian…… yach begitulah, kesan kedua SHOCK…
Kuliah-kuliah berikutnya, Bapak Dosen memberi banyak pengetahuan, Filsafat mengajari bagaimana kita menghormati pendapat orang lain sehingga kita tidak menjadi sombong. Filsafat mengajari bagaimana mengenal diri dan berusaha mengenal Tuhan. Filsafat mengajari untuk tahu bahwa kekuatan yang paling tinggi adalah kekuatan Tuhan sehingga setinggi-tingginya pemikiran manusia pastilah terbatas. Filsafat mengajari bahwa dunia itu terbatas oleh ruang dan waktu sehingga di dunia ini tak ada yang sama. Filsafat mengajari tentang yang ada dan yang  mungkin ada. Kontradiksi dalam pemikiran adalah awal dari ilmu jadi bersyukur ketika kita menghadapi sesuatu kemudian kita bingung karena sesungguhnya kita akan dihadapkan dengan ilmu yang baru.
Pada salah satu kuliah filsafat diisi dengan penyampaian salah satu materi yang disampaikan Pak Marsigit ketika di Chiang Mai. Makalah tersebut berjuduj The Iceberg Approach of Learning Practern in Junior High School. Matematika paling bawah ialah matematika konkret, di atasnya model konkret, lalu di atasnya lagi model formal, dan yang paling atas adalah matematika formal. Hermeunetika yang tidak baik dapat ditunjukkan oleh komunikasi yang tidak baik. Ruang dan waktu bersinergi terhadap dimensi. Pendidikan dapat membedakan dimensi tiap manusia. Dalam bagan yang disampaikan, hermeunetika sebagai garis lurus, sedangkan melingkar berarti berinteraksi, yang di atas guru yang dibawah murid, yang di atas bumi yang di bawah langit, yang di atas akhirat yang di bawah bumi, dan seterusnya. Sehingga bisa diperoleh bahwa hermeunetika meliputi yang ada dan yang mungkin ada, bagaimana makhluk hidup saling berkomunikasi.
Seseorang yang merasa telah mencapai dimensi yang tinggi tidaklah boleh menyombongkan diri dan merasa lebih hebat dari yang lain. Dunia semakin sempit, banyak orang yang semakin sombong. Secara tidak langsung telah menciptakan dunia yang satu ialah dunia yang ia pikirkan. Sebenarnya, dalam hal professional toleran merupakan tanda bahwa tidak mengerti. Koruptor di Indonesia terlalu diberi toleransi oleh orang-orang yang tidak mengerti. Orang Indonesia sangatlah toleran, tetapi memiliki arti konotatif yaitu bangsa yang bodoh karena terlalu toleran.
Orang yang paling siap menghadapi hari kiamat adalah orang-orang yang belajar filsafat karena tetap meletakkan spiritual pada prioritas teratas. Dalam kehidupan kita, hermeunetika ada yang rutin, misalnya hari, dari Senin sampai Minggu. Ada yang pengembangan diri, dalam filsafat mengadakan yang mungkin ada, membisakan yang mungkin bisa. Hal yang mungkin ada itu meliputi apa yang ada dan yang mungkin ada. Ketika kita mengajar tetapi siswa belum siap maka akan menjadi bencana untuk siswa.
Oleh karena itu, agar pembelajaran bermanfaat maka harus ada kesiapan dari siswa. Kita belajar dari hal-hal yang ada di sekitar kita. Apa yang sedang terjadi saat ini merupakan suatu fenomenologi. Unsur dasar fenomenologi ada dua yaitu idealisasi dan abstraksi. Yang menjadi masalah sekarang adalah kaum absolutis masih menguasai dunia pendidikan anak-anak. Mereka ialah penguasa ilmu murni. Mengapa terjadi demikian? Karena negara-negara maju meng-anakemas-kan mereka.
Intuisi harus didahului dengan kesadaran dan persepsi serta sentrasi. Ketika mata ditutup maka kita akan kehilangan intuisi ruang tetapi tidak bersifat mutlak. Intuisi sejak kecil dan lama-kelamaan akan terbentuk empat kategori, yaitu kuantitas, kualisi, dan relasi, modality.
Hidup ini sebenar-benarnya adalah catatan. Hermenetika di Indonesia biasa disebut dengan silaturahim. Permasalahan di Indonesia adalah siswa dianggap sebagai tong kosong. Seharusnya mereka dibiarkan untuk mencari sendiri apa yang mereka pahami sehingga akan menghasilkan pemikiran tersendiri oleh mereka sesuai dengan kemampuan masing-masing. Siswa diberikan pengalaman bukan hanya sekedar teori yang dimasukkan paksa ke otak mereka. 
Ilmu Filsafat juga berkembang di barat yaitu pada Zaman Nabi Isa atau abad 5 sampai abad 13 Masehi. Salah satu tokoh Filsafat yang terkenal yaitu Copernicus yang mengatakan bahwa matahari sebagai pusat tata surya. Berlanjut ke Filsafat barat pada abad ke 17 memunculkan dua aliran fisafat yaitu, aliran ideal dengan tokohnya Plato yang dikembangkan oleh Descartes dan aliran empiris dengan tokohnya Aristoteles yang dikembangkan oleh David Yum. Descartes mengusung aliran Skeptisism. Dia meragukan segala hal dan hanya menemukan satu kepastian bahwa ‘dia’ yang sedang mencari kepastian itulah yang pasti.
Kemudian muncul Imanuel Kant (1724) sebagai tokoh pendamai kedua aliran tersebut. Menurut Kant, ‘pengetahuan merupakan hasil kerja sama antara pengalaman indrawi yang aposteriori dan keaktifan akal, faktor priori’. Tokoh filsafat lainnya adalah Auguste Compte.
Dari pemaparan tokoh-tokoh filosof di atas kita jadi lebih mengetahui sejarah munculnya filsafat dan aliran-aliran filsafat di dunia, serta tokoh-tokohnya. Diharapkan dengan mengetahui sejarah dan tokoh-tokoh filsafat di dunia kita bisa lebih mengetahui apa sebenarnya filsafat itu. Apakah filsafat itu berbentuk abstrak atau kongkrit. Melalui pertemuan kedua ini wawasan tentang filsafat juga menjadi semakin bertambah.
Berbicara mengenai sejarah dan tokoh filsafat sepertinya ada yang kurang jika tidak berbicara mengenai tokoh filsafat Islam. Dalam Islam saya rasa pasti ada tokoh-tokoh filsafatnya. Hal ini yang sepertinya masih perlu dibahas sebagai penyeimbang antara filsafat barat dan filsafat timur khususnya filosof Islam. Dalam kuliah filsafat pertemuan kedua juga belum dibahas tentang filosof dari Cina, India dan Negara Asia timur yang lain.
Filsafat berkembang dari jaman dahulu hingga sekarang. Tokoh-tokoh filsafat juga muncul dari timur hingga barat dengan pemahaman yang berbeda-beda. Semoga dengan mempelajari sejarah filsafat ini dapat menambah khasanah keilmuan kita dan semakin memperkokoh fondasi keilmuan yang kita miliki.
Pada perkuliahan yang lain diceritakan, perjalanan hidup manusia memang tak pernah lepas dari usaha, ikhtiar, dan doa. Begitu pula dengan perjalanan hidup Bapak Marsigit, jika saat ini Bapak Marsigit mampu meraih gelar Profesor maka itu adalah wujud perjalanan panjang yang tidak selalu mulus, penuh liku dan terjal, penuh kerja keras, dedikasi tinggi serta butuh kesabaran. Perjalanan yang mampu menembus ruang dan waktu.
Sebagian perjalanan hidup Bapak Marsigit telah beliau ceritakan saat perkuliahan. Kisah ini dimulai ketika beliau sedang menjenguk kakaknya yang sakit, beliau bertemu seseorang yang mengatakan bahwa kelak Bapak akan menjadi seorang profesor. Saat itu Bapak belum berpikir untuk menjadi profesor namun melalui proses dan penantian yang panjang akhirnya pada tahun 2012 kata-kata ajaib itu menjadi kenyataan.Semua ini dapat diraih melalui proses yang tidak mudah. Pada awalnya Bapak mendaftar kuliah di jurusan Kedokteran UGM dan Matematika UNY. Namun menjelang tes UGM tiba-tiba orangtua Bapak meminta Bapak untuk ikut tes STAN di Jakarta. Sebagai anak yang berbakti akhirnya Bapak memenuhi permintaan tersebut. Bapak juga bersedia diajak ke “orang pintar” untuk meminta doa restu walaupun saat itu Bapak kurang setuju. Dengan berbekal doa restu orang tua dan jimat pemberian orang pintar, Bapak berangkat ke Jakarta padahal saat itu Bapak belum pernah mengunjungi Jakarta. Walaupun pada akhirnya Bapak tidak diterima di STAN ternyata Allah SWT punya rencana lain. Bapak diterima di Matematika UNY kemudian Bapak melanjutkan S2 di London dan S3 di UGM. Dengan berbagai karya, tulisan, jurnal, prestasi dan pengabdian yang tulus ikhlas akhirnya Bapak dikenal baik tingkat Nasional maupun Internasional. Hal itu juga menghantarkan Bapak menjadi seorang profesor. Selamat Bapak, kami sangat bangga bisa bertemu dan dipertemukan dengan dosen seperti Bapak, yang bisa memotivasi, memberi diskripsi gambling dan menjadi teladan kami. Semoga suatu saat nanti kami mampu mengikuti jejakmu, menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama. Aamiin.
Sebenarnya banyak yang ingin saya refleksikan, banyak yang ingin saya ungkapkan, tapi rasanya kurang sopan jika saya ceritakan semua kuliah Bapak, yang pasti saya secara pribadi mengagumi perjuangan anda dan mengagumi pola pikir anda, dan  saya berharap segala ilmu yang pernah anda bentang bisa menjadi sumber inspirasi untuk banyak manusia. Maturnuwun…
Wassalamuallaikum wr wb.