Jumat, 29 April 2022

Contoh Laporan Buku Pedoman Guru

BUKU PEDOMAN GURU

 Assalamualaikum Wr Wb... 

Hallo sahabat guru, ketemu lagi di bulan Ramadhan 1443 H atau tahun 2022

Semoga Ramadhan tahun ini semakin membuat kita bersyukur atas segala rahmat Allah yang diberikan pada hidup kita, banyak berkah, banyak rohmat dan banyak kenikmatan hidup yang kita rasakan. 

Dalam Berkah Ramadhan ini, saya ingin berbagi ilmu pada sahabat guru semuanya. Kali ini saya ingin membagi tentang Buku Pedoman Guru. 

Sampai hari ini, alhamdulillah saya menilaikan buku pedoman guru, sudah ke sekian kalinya, dan alhamdulillah ternilai sesuai dengan yang tertera pada buku 4 dan buku 5 tentang pengajuan PAK Guru. Penilaian Angka Kredit (PAK) seorang guru selalu lekat dengan Publikasi Ilmiah (PI) dan Pengembangan Diri (PG), untuk PG telah saya bahas sebelumnya yaitu diklat pengembangan diri dan telah saya sertakan PG yang telah saya buat dan saya nilaikan. 

Publikasi ilmiah pada kelompok ini terdiri dari: (1) Buku Teks Pelajaran, (2) Buku Pengayaan yang terdiri dari Modul/Diktat Pembelajaran, Buku dalam Bidang Pendidikan, Karya Terjemahan, dan (3) Buku Pedoman Guru. Pada kesempatan kali ini, saya ingin membahas Buku Pedoman Guru (BPG) terlebih dahulu, saya merasa ini yang termudah yang saya buat, karena memang menjadi kewajiban seorang guru untuk setiap tahunnya membuat pedoman pembelajaran yaitu administrasi guru.

Buku Pedoman Guru adalah buku tulisan guru yang berisi rencana kerja tahunan guru terdiri dari:

a) rencana kerja pengembangan pembelajaran bagi peserta didik;

b) rencana pengembangan profesi bagi guru pembelajar.

Isi kedua rencana kerja tersebut paling tidak meliputi upaya dalam meningkatkan/ memperbaiki kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses pembelajaran bagi peserta didik dan pengembangan profesi bagi guru pembelajar.

Melalui rencana kerja tersebut, guru mempunyai pedoman untuk pengembangan profesinya. Buku ini juga dapat dipakai kepala sekolah/madrasah dan/atau pengawas sekolah untuk mengevaluasi kinerja guru yang bersangkutan.

Besaran Angka Kredit untuk Buku Pedoman Guru adalah 1,5. Lumayan besar kan?

Nah, salah satu alasan saya selalu membuat BPG adalah karena nilai angka kreditnya, dengan pembuatan yang selalu berulang setiap tahun, karena memang setiap tahun kita wajib membuat. Jika telah dibuat kenapa tidak sekalian saja kita nilaikan?

Kerangka Isi BPG disajikan dalam bentuk makalah, diketik dan dibendel, dengan kerangka isi sebagai berikut:

1. Bagian Awal

Bagian awal terdiri dari halaman judul yang menerangkan identitas guru dan tahun kerja dari rencana kerja guru tersebut, lembaran persetujuan dari kepala sekolah/ madrasah, kata pengantar, dan daftar isi.

2. Bagian Isi

Bagian isi pada umumnya terdiri dari beberapa bab yaitu: (1) Pendahuluan, yang menjelaskan latar belakang, tujuan, manfaat pembuatan Rencana Kerja Tahunan Guru, dan ringkasan target-target capaian yangdiharapkan dicapai, (2) rencana kerja pengembangan pembelajaran bagi peserta didik, dan rencana pengembangan profesi bagi guru pembelajar, (3) penjelasan ringkasan target-target yang diharapkan dapat dicapai. Rincian rencana kerja, yang disajikan dalam satuan waktu bulanan untuk selama setahun. Rencana kerja tersebut berupa rencana guru yang bersangkutan dalam meningkatkan kompetensinya sebagai guru, yakni kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian, dan profesional. (4) Penutup, yang menjelaskan ringkasan rencana kegiatan dan rencana target yang ingin dicapai.

3. Bagian penunjang

Bagian penunjang memuat lampiran yang menunjang rencana kerja tahunan tersebut, misalnya RPP, skenario kegiatan, dan lain-lain.

4. Bukti Fisik dan Angka Kreditnya

Bukti fisik yang harus disertakan dalam pengajuan penilaian angka kredit adalah berupa makalah rencana kerja (Pedoman Kerja Guru) yang secara jelas menunjukkan nama penulis dan tahun rencana kerja tersebut akan dilakukan.

Setelah makalah tersebut tersusun, wajib dilengkapi dengan pernyataan keaslian dari Kepala Skolah/madrasah yang disertai tanda tangan Kepala Sekolah/madrasah dan cap sekolah/madrasah bersangkutan.

Demikian yang dapat saya sampaikan pada sharing kali ini, semoga bermanfaat untuk para sahabat guru semuanya. Untuk contohnya saya berikan di upload berikutnya...

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Salam sehat dan selalu bersemangat..




Sabtu, 12 Maret 2022

DIKLAT FUNGSIONAL GURU

 Assalamualaikum Wr. Wb. 

hallo sahabat, saudara sesama umat Allah SWT, hari ini saya sedang bersemangat mengikuti diklat dan pelatihan menyambut lembar baru pada penilaian angka kreditku di tahun ini. setelah lamaa banget vakum dari kegiatan ilmiah, saat ini mulai terbangun dari tidur panjang ... 😉😉😉

Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang diklat pengembangan diri bagi teman-teman yang satu pofesi yaitu guru Indonesia.. 

Ok kita mulai,

DIKLAT/PELATIHAN

Tabel Jumlah Angka Kredit yang Dipersyaratkan

No.

Dari Jabatan

Ke Jabatan

Unsur Pengembangan Diri

1

Guru Pertama golongan ruang III/a

Guru Pertama golongan ruang III/b

3 (tiga)

2

Guru Pertama golongan ruang III/b

Guru Muda golongan ruang III/c

3 (tiga)

3

Guru Muda golongan ruang III/c

Guru Muda golongan ruang III/d

3 (tiga)

4

Guru Muda golongan ruang III/d

Guru Madya

golongan ruang IV/a

4 (empat)

5

Guru Madya

golongan IV/a

Guru Madya

golongan IV/b

4 (empat)

6

Guru Madya

golongan ruang IV/b

Guru Madya

golongan ruang IV/c

4 (empat)

7

Guru Madya

golongan ruang IV/c

Guru Utama *)

golongan ruang IV/d

5 (lima)

8

Guru Utama

golongan ruang IV/d

Guru Utama

golongan ruang IV/e

5 (lima)

 

 

Kegiatan dapat berupa kursus, pelatihan, penataran, dengan durasi minimal 30 jam yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau pemerintah daerah pada lembaga diklat yang ditunjuk seperti PPPPTK, LPMP, LPPKS, Badan Diklat Daerah, lembaga Diklat yang diselenggarakan oleh masyarakat yang mendapat izin operasional dari pemerintah atau pemerintah Daerah. Adapun kegiatan kolektif guru berupa in house traning diselenggarakan di sekolah masing-masing yang melibatkan seluruh guru selama 1 - 3 hari penuh atau setara dengan 8 – 24 jam pelajaran @45 menit. (<30 jam).

Beberapa contoh materi yang dapat dikembangkan dalam kegiatan pengembangan diri, baik dalam diklat fungsional maupun kegiatan kolektif guru, antara lain:

a)      peningkatan kompetensi pedagogis dan profesional dalam rangka kegiatan guru pembelajar;

b)      penyusunan kurikulum, RPP dan bahan ajar;

c)      penyusunan, program kerja, dan/atau perencanaan pendidikan;

d)      pengembangan metodologi mengajar;

e)      penilaian proses dan hasil pembelajaran peserta didik;

f)       penggunaan dan pengembangan teknologi informasi dalam pembelajaran;

g)      inovasi proses pembelajaran;

h)      peningkatan kompetensi profesional;

i)        penulisan publikasi ilmiah;

j)        pengembangan karya inovatif;

k)      kemampuan untuk mempresentasikan hasil karya; dan

l)     peningkatan kompetensi lain yang terkait dengan pelaksanaan tugas tambahan atau tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.

 

 

Durasi diklat fungsional guru dan angka kreditnya sebagaimana tercantum dalam Lampiran Permenneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009 adalah:

 

Tabel Durasi diklat fungsional Guru

 

No.

Kegiatan

Angka Kredit

1

Lebih dari 960 JP

15

2

Antara 641 – 960

9

3

Antara 481 – 640

6

4

Antara 181 – 480

3

5

Antara 81 – 180

2

6

Antara 30 – 80

1

Keikutsertaan guru dan guru yang mendapat tugas tambahan dalam kegiatan diklat fungsional harus dibuktikan dengan bukti fisik sebagai berikut:

a. Fotokopi surat tugas dari kepala sekolah/madrasah, atau atasan langsung, atau instansi lain yang terkait yang telah disahkan oleh kepala sekolah/madrasah atau atasan langsung terkait dengan keikutsertaan kegiatan pengembangan diri baik menggunakan moda tatap muka, kombinasi atara tatap muka dengan dalam jaringan maupun dalan jaringan secara penuh.

b. Fotokopi sertifikat diklat bagi guru yang telah disahkan oleh kepala sekolah/madrasah, sedangkan bagi kepala sekolah/ madrasah disahkan oleh dinas pendidikan sebagai atasan langsung terkait dengan keikutsertaan kegiatan pengembangan diri baik menggunakan moda tatap muka, kombinasi atara tatap muka dengan dalam jaringan maupun dalan jaringan secara penuh.

c. Laporan hasil pelatihan yang dibuat oleh guru yang bersangkutan terkait dengan keikutsertaan kegiatan pengembangan diri baik menggunakan moda tatap muka, kombinasi atara tatap muka dengan dalam jaringan maupun dalan jaringan secara penuh disajikan dengan kerangka isi seperti berikut:

Kerangka Laporan Diklat Fungsional

1) Bagian Awal:

Memuat judul diklat yang diikuti, keterangan tentang kapan waktu pelaksanaan diklat, di mana kegiatan diklat diselenggarakan, tujuan dari penyelenggaraan diklat, lama waktu pelaksanaan diklat, surat penugasan, penyelenggara/pelaksana diklat, surat persetujuan dari kepala Sekolah/madrasah, serta fotokopi sertifikat atau keterangan dari pelaksana diklat.

2) Bagian Isi:

a) Tujuan dan alasan mengikuti diklat/pengembangan diri yang dilakukan.

b) Deskripsi materi yang diberikan dalam diklat/pengem-bangan diri serta uraian kesesuaian dengan peningkatan keprofesian. guru yang bersangkutan.

c) Tindak lanjut yang akan atau telah dilaksanakan oleh guru peserta diklat/pengembangan diri berdasarkan hasil dari mengikuti diklat tersebut.  

d)Dampak terhadap peningkatan kompetensi guru dalam peningkatan mutu. KBM dan peserta didiknya.

e) Penutup


3) Bagian Akhir

        Matrikulasi 

Nama Diklat

Tempat Kegiatan

Jumlah Jam Kegiatan Diklat

Nama Fasilitator

Mata Diklat/

Kompe-tensi

Nama Penyelenggara Kegiatan

Dampak

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

** Dampak isinya mengenai perubahan prestasi peserta didik

Demikian yang bisa saya sampaikan tentang pelatihan, diklat dan pelaporannya.

Jika ingin melihat laporan yang saya buat, silahkan download salah satu laporan diklat yang telah saya share untuk teman-teman sejawat. 
Semoga sukses dan tetap bersemangat.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Kamis, 27 Januari 2022

 Assalamualaikum Wr Wb....

Hallo sahabat semua, lamaaaaaaaaaa banget melupakan blog ini

sudah hampir 8 tahun ???  dari tahun 2013 - awal Tahun 2022

Masyallah, ternyata sudah lama banget absen nulis... .

Semoga tahun ini menjadi awal yang baru untuk kembali bangkit 

memotivasi diri, agar hidup menjadi lebih hidup  ...💖💖

Saya mendoakan yang terbaik untuk semua manusia, umat Allah SWT

agar senantiasa mendapat Rahmat dan Hidayah-Nya dalam setiap sesi

kehidupan kita di dunia fana ini, selalu bersyukur menikmati karunia 

yang selalu berlimpah setiap hari... 

Ayo, ayo, ayo... kerja keras lagi, lagi, lagi dan lagi....

Wassalamualaikum Wr Wb

Selasa, 26 November 2013

PRIORITAS HIDUP

Seorang professor berdiri di depan kelas filsafat.  Saat kelas dimulai, dia mengambil toples kosong dan mengisinya dgn bola-bola golf.  Kemudian dia berkata kepada murid-muridnya, “Apakah toples sudah penuh?”   Mereka setuju..
Kemudian dia menuangkan batu koral ke dalam toples, mengguncang dengan ringan. Batu-batu koral mengisi tempat yang kosong di antara bola-bola golf.  Kemudian dia bertanya kepada murid-muridnya:  “Apakah toples sudah penuh?  Mereka setuju..
Selanjutnya dia menaburkan pasir ke dalam toples. Tentu saja pasir menutupi semuanya. Profesor sekali lagi bertanya “Apakah toples sudah penuh? Para murid berkata, “Yes..”
Kemudian dia menuangkan dua cangkir kopi ke dlm toples, dan secara efektif mengisi ruangan kosong di antara pasir. Para murid tertawa.. “Sekarang, saya ingin kalian memahami bahwa toples ini mewakili kehidupanmu.”
“Bola-bola golf adalah hal yang penting; Tuhan, keluarga, anak-anak, pendidikan, kesehatan.
“Jika yang lain hilang dan hanya tinggal mereka, maka hidupmu masih tetap penuh.”
“Batu-batu koral adalah hal-hal lain, seperti pekerjaanmu, rumah dan mobil.”
“Pasir adalah hal-hal yang kecil.” “Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dlm toples,
maka tidak akan tersisa ruangan untuk batu-batu koral ataupun untuk bola-bola golf..”
“Hal yg sama akan terjadi dlm hidupmu.” “Jika kalian menghabiskan energi utk hal-hal yang kecil, kalian tidak akan mempunyai ruang utk hal-hal yang penting buat kalian.”
“Jadi beri perhatian untuk hal-hal yang penting untuk kebahagiaanmu.
“Bermainlah dengan anak-anakmu.”
“Luangkan waktu untuk check up kesehatan.”
“Ajak pasanganmu untuk keluar makan malam”
“Berikan perhatian terlebih dahulu kepada bola-bola golf.”
“Hal-hal yang benar-benar penting.”
“Atur prioritasmu.
Baru yg terakhir, urus pasirnya.”
Salah satu murid mengangkat tangan dan bertanya, “Kopi mewakili apa?”
Profesor tersenyum, “Saya senang kamu bertanya.” “Itu untuk menunjukkan kepada kalian,
sekalipun hidupmu tampak sudah sangat penuh, tetap selalu tersedia tempat untuk secangkir kopi bersama sahabat
Stay Humble & Lovely,
Tinuk Pramono.

Rabu, 03 Juli 2013

MEMBANGUN STRUKTUR ILMU PENGETAHUAN



PENDAHULUAN


Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang saling terkait, baik secara substansial maupun historis karena kelahiran ilmu tidak terlepas dari peran filsafat. Sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat. Perumusan tersebut merupakan suatu stimulus atau rangsangan untuk memberikan suatu bimbingan tentang bagaimana cara kita harus mempertahankan hidup. Manusia sebagai makhluk pencari kebenaran, dalam eksistensinya terdapat tiga bentuk kebenaran, yaitu ilmu pengetahuan, filsafat dan agama.

Secara bahasa (etimologi), pengetahuan berasal dari bahasa inggris yaitu knowledge. Dalam encyclopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan adalah “kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief). Menurut istilah (terminologi), pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil dari proses usaha manusia untuk menjadi tahu.

Masalah munculnya pengetahuan adalah masalah yang amat penting dalam epistemologi, sebab akan menimbulkan jawaban yang bervariasi, apakah jawaban itu bersifat apriori (jawaban yang belum terbukti dengan pengalaman indra maupun batin) atau aposteriori (jawaban yang telah terbukti dengan adanya pengalaman dan percobaan). Dengan demikian, Abbas Hammami berpendapat bahwa pengetahuan ini bertumpu pada kenyataan. Dibawah ini ada beberapa sumber untuk memperoleh pengetahuan, yaitu :
1.      Pengalaman indera (sense experience)

Pengindraan adalah alat yang paling vital dalam memperoleh pengetahuan, karena pengetahuan berawal mula dari kenyataan yang dapat diinderai. Paham seperti ini dapat juga disebut dengan realisme, yaitu paham yang berpendapat bahwa semua yang dapat diketahui adalah kenyataan saja.

2.      Nalar (reason)

Penalaran (reason) yaitu berfikir dengan menggabungkan beberapa pemikiran yang dianggap dapat diterima (rasional) untuk memperoleh pengetahuan.

3.      Otoritas (authority)

Otoritas adalah kekuasaan yang sah yang dimiliki oleh seseorang dan diakui oleh kelompoknya. Otoritas menjadi salah satu sumber pengetahuan karena dengan hak otoritas seseorang, kelompok memiliki pengetahuan, dan pengetahuan yang diperoleh melalui otoritas ini biasanya tidak diujikan lagi kebenarannya, karena kewibawaan sang penguasa.

4.      Intuisi (intuition)

Intuisi adalah suatu kemampuan manusia melalui proses kejiwaan yang mampu membuat suatu pernyataan yang dapat diakui sebagai pengetahuan. Pengetahuan yang diperoleh dari intuisi ini tidak dapat dibuktikan melalui kanyataan, namun diyakini kuat sebagai pengetahuan.

5.      Wahyu (revelation)

                    Wahyu adalah berita yang disampaikan tuhan kepada utusannya untuk kepentingan umat. Yang kemudian dijadikan sebagai suatu kepercayaan karena didalamnya terdapat pengetahuan.


PEMBAHASAN

Bagi kelompok pragmatis, seperti yang dinyatakan oleh John Dewey tidak membedakan antara pengetahuan (knowledge) dengan kebenaran (truth), jadi pengetahuan itu harus benar, dan setiap kebenaran adalah pengetahuan. Jika diambil kesimpulan dari john dewey diatas, pengetahuan itu bersifat umum, sehingga kajiannya pun sangat luas. Namun burhanuddin salam mengklasifikasikan pengetahuan itu kedalam 4 pokok bahasan, yaitu:
1)      Pengetahuan biasa atau umum (common sense atau good sense), yaitu pengetahuan dasar yang dinilai sesuai dengan apa yang dirasakan, diketahui, dilihat (sesuai dengan fakta yang ada) yang berasal dari pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh:
bunga mawar dikatakan merah, karena memang keadaan warna yang sebenarnya merah.
 
2)      Pengetahuan ilmu (science), dapat di artikan untuk menunjukkan ilmu pengetahuan alam yang sifatnya kuantitatif dan objektif, yang berprinsip untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan dengan cermat dan teliti menggunakan berbagai metode.

3)      Pengetahuan filsafat, yaitu pengetahuan yang membahas suatu hal dengan lebih mendasar, lebih luas dan lebih mendalam, sehingga bisa lebih valid dan sahih.

4)      Pengetahuan Agama, yaitu pengetahuan tentang ajaran ketuhanan, lewat utusan-NYA.
Pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang objek tertentu, termasuk didalamnya ilmu. Sedangkan pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang berasal dari common sense yang kemudian di tindak lanjuti secara ranah yang lebih ilmiah, sehingga pengetahuan ilmiah merupakan a higher level of knowledge dalam dunia keilmuan. Maka dari itu filsafat ilmu tidak dapat dipisahkan dari filsafat pengetahuan .

Ilmu dapat merupakan suatu metode berpikir secara obyektif dalam menggambarkan dan memberi makna terhadap dunia fuktual dan berprinsip untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan common sense. Sehingga definisi ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang benar-benar disusun dengan sistematis dan metodologis untuk mencapai tujuan yang berlaku universal dan dapat diuji atau diverifikasi kebenarannya. Secara filosofis, semua kajian yang menelaah secara kritis dan analitis tentang dasar-dasar teoritis pengetahuan secara menyeluruh adalah epistemology atau teori pengetahuan (theory of knowledge; Erkentnistheorie). Istilah ini berasal dari bahasa yunani yaitu “episteme” yang berarti pengetahuan dan “logos” yang berarti ilmu. Secara harfiah episteme berarti pengetahuan sebagai upaya untuk “menempatkan sesuatu agar lebih  tepat dan sesuai pada kedudukannya”.
                        Ilmu dapat memungkinkan adanya kemajuan dalam pengetahuan sebab beberapa sifat atau ciri khas yang dimiliki oleh ilmu. Dalam hal ini randall mengemukakan beberapa ciri umum dari pada ilmu , diantaranya:
1)      Bersifat akumulatif, artinya ilmu adalah milik bersama. Hasil dari pada ilmu yang telah lalu dapat digunakan untuk penyelidikan atau dasar teori bagi penemuan ilmu yang baru.
 
2)      Kebenarannya bersifat tidak mutlak, artinya masih ada kemungkinan terjadinya kekeliruan dan memungkinkan adanya perbaikan. Namun perlu diketahui, seandainya terjadi kekeliruan atau kesalahan, maka itu bukanlah kesalahan pada metodenya, melainkan dari segi manusianya dalam menggunakan metode tersebut (lebih pada penggunanya).
 
3)      Bersifat obyektif, artinya hasil dari ilmu tidak boleh tercampur pemahaman secara pribadi, tidak dipengaruhi oleh penemunya, melainkan harus sesuai dengan fakta keadaan asli benda tersebut.

Prof. Drs .Harsojo menambahi, bahwa ciri umum suatu ilmu itu harus memiliki atau bersifat:
1.      Bersifat rasional (masuk akal)
2.      Bersifat empiris (sesuai kenyataan)
3.      Bersifat umum (tidak boleh dimonopoli)
4.      Bersifat akumulatif
Ilmu Pengetahuan muncul dari rasa ingin tahu yang merupakan sifat dan ciri khas manusia. Pengetahuan dapat dikembangkan oleh manusia karena ada 2 alasan yang mendasar, yaitu :
a.    Manusia mempunyai bahasa yang mampu mengkomunikasikan jalan pikirannya yang melatar belakangi munculnya ilmu pengetahuan.
b.      Manusia mempunyai kemampuan berfikir menurut suatu alur kerangka berfikir tertentu.
Karena filsafat ilmu pengetahuan ini pada hakikatnya mempelajari bagaimana proses terbentuknya sesuatu (ilmu pengetahuan). Maka secara garis besar dapat ditarik kesimpulan bahwa objek kajian ilmu pengetahuan adalah alam, manusia dan juga semua yang ada dan yang mungkin ada. Objek itu sendiri dibagi menjadi 2, yaitu :
a) Objek material, yaitu objek jika dilihat keseluruhan. Contoh: manusia, minyak tanah, dokter (dalam keseluruhan dan belum mendapat perlakuan).
b) Objek formal (sudut pandang), yaitu objek jika dipandang menurut suatu aspek atau sudut tertentu saja dan yang telah diberi perlakuan (sebagai terapaan). Contoh: kedokteran untuk orang yang sakit, arca yang merupakan kumpulan dari batu yang dibentuk, dll.
Adapun munculnya ilmu pengetahuan secara filosofi, dapat digambarkan dengan adanya struktur ilmu pengetahuan itu sendiri, yaitu:
1.      Fakta (realita dari common sense) dan konsep (rencana dasar).
2.      Generalisasi (proses dari berfikir untuk mendapatkan pendapat yang global) dan teori (pedoman dasar).
3.      Proposisi (rancangan usulan) dan asumsi (praduga atau anggapan sementara).
4.      Definisi/ batasan atau ketentuan pengertian.
5.      Paradigma (bentuk kasus serta pemecahannya atau pandangan ilmu pengetahuan).

Struktur ilmu pengetahuan diatas, terbentuk dengan diawali oleh common sense yang kemudian diolah dengan kaidah dan metode ilmiah serta berlandaskan ontology, epistemology dan axiology, sehingga menjadikannya sebagai filsafat ilmu pengetahuan.

PENUTUP

Dapat disimpulkan bahwa filsafat memiliki hubungan erat dengan pengetahuan. Karena dengan mempelajari filsafat kita dapat memperoleh manfaat-manfaat tertentu yaitu memberikan pengertian mendalam tentang manusia; menganalisis & mengkritisi argumentasi, pendapat, ideologi  & pandangan dunia; pendasaran metodis & wawasan mendalam dan kritis terhadap  Ilmu Pengetahuan. Dan dari situlah timbul hasrat-hasrat manusia untuk lebih memahami pengetahuan dengan cara mempelajari filsafat ilmu terlebih dahulu.

Kedudukan filsafat sebagai induk dari ilmu pengetahuan, memiliki proses perumusan yang sangat sulit dan membutuhkan pemahaman yang mendalam serta memiliki bidang kajian yang sangat luas dibanding ilmu yang lain. Semuanya hal tersebut untuk mendalami dan memahami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita dapat mengetahui dan memahami sumber, hakikat dan tujuan ilmu pengetahuan tersebut.

                        Adapun sumber dari pengetahuan berasal dari: pengalaman indera (commen sense), nalar, otoritas, intuisi dan wahyu. Sedangkan hakikat ilmu pengetahuan adalah mempelajari bagaimana proses terbentuknya sesuatu (ilmu pengetahuan) dengan dasar realisme dan idealisme yang bertujuan meneliti sifat-sifat alam dan kejadian secara sistematis dan metodologis untuk menggolongkan atau mengklasifikasikan bidang kajiannya sesuai dengan kelompok yang sesuai, sehingga akan lebih mudah dalam mempelajari dan memahaminya.
Pengetahuan merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk menjadi tahu, sedangkan ilmu dapat diartikan sebagai suatu metode berfikir secara obyektif dalam menggambarkan dan memberi makna terhadap dunia fuktual dan berprinsip untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan common sense, sehingga ilmu pengetahuan merupakan kumpulan pengetahuan yang benar-benar disusun dengan sistematis dan metodologis untuk mencapai tujuan yang berlaku universal dan dapat diuji atau diverifikasi kebenarannya.
                        Sedangkan bagi seorang filsuf hendaknya mempunyai ciri dalam berfilosofis terhadap ilmu pengetahuan, diantaranya dengan memiliki ciri sebagai berikut: Radikal,  Konseptual, Sistematik, Bebas, Bertanggung jawab, Universal, Koheren, dan Komprehensif

                       Ilmu pada dasarnya merupakan kumpulan pengetahuan atau sistem yang bersifat menjelaskan berbagai gejala alam yang memungkinkan manusia melakukan serangkaian tindakan untuk menguasai gejala tersebut berdasarkkan penjelasan yang ada dengan metode tertentu. Dalam hal ini, ilmu mempunyai struktur dalam menjelaskan kajiannya. Struktur ilmu menggambarkan bagaimana ilmu itu tersistematisir, terbangun atau terkonstruksi dalam suatu lingkungan (boundaries), di mana keterkaitan antara unsur-unsur nampak secara jelas.
Struktur ilmu merupakan A scheme that has been devided to illustrate relationship among facts, concepts, and generalization, yang berarti struktur ilmu merupakan ilustrasi hubungan antara fakta, konsep serta generalisasi. Dengan keterkaitan tersebut akan membentuk suatu bangun kerangka ilmu tersebut. sementara itu, definisi struktur ilmu adalah seperangkat pertanyaan kunci dan metode penelitian yang akan membantu untuk memperoleh jawabannya, serta berbagai fakta, konsep, generalisasi dan teori yang memiliki karakteristik yang khas yang akan mengantarkan kita untuk memahami ide-ide pokok dari suatu disiplin ilmu yang bersangkutan.
 

DAFTAR PUSTAKA


Bakhtiar, Amsal .2004. Filsafat Ilmu (edisi revisi). PT Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Surajiyo. 2005. Ilmu Filsafat ; Suatu Pengantar. Bumi Aksara: Jakarta

Salam, Burhanuddin. 2005. Pengantar Filsafat. Bumi Aksara : Jakarta.

AM, Suhar. 2009. Filsafat Umum; Konsepsi, Sejarah dan Aliran. GP Press : Jakarta.

Mustansir, Rizal, dkk. 2007. Filsafat Ilmu. pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Gazalba, Sidi.1992.Sistematika Filsafat, Cet.1. Jakarta: Bulan Bintang.

Endnote:

[1] Amsal Bakhtiar.2004. Filsafat Ilmu (edisi revisi). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hlm 85

[2] Sidi Gazalba.1992.Sistematika Filsafat. Jakarta: Bulan Bintang. Cet 1. Hal 21

[3] Surajiyo. 2005. Ilmu Filsafat ; Suatu Pengantar. Jakarta: Bumi Aksara. hlm 55

[4] Pragmatis adalah kelompok yang meyakini benar, jika dapat membuktikan kebenaran tersebut.

[5] Burhanuddin Salam. 2005. Pengantar Filsafat. Jakarta: Bumi Aksara. Hlm 5

[6] Ibid. Hlm. 9

[7] Burhanuddin Salam. 2005. Pengantar Filsafat. Jakarta: Bumi Aksara. Hlm 10

[8] Burhanuddin Salam. 2005. Pengantar Filsafat. Jakarta: Bumi Aksara. Hlm 23-24

[9] Suhar A.M. 2009. Filsafat Umum; Konsepsi, Sejarah dan Aliran. Jakarta: GP Press. Hlm 13-16

[10] Rizal Mustansir, dkk. 2007. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: pustaka Pelajar. Hlm 4-5